Dapat Menyembuhkan Penyakit AIDS Dari Pengobatan Tradisional
Abi, panggilan akrab Nadjmuddin, merupakan orang yang dikarunia Allah yang bisa mengobati segala jenis penyakit, seperti maag, tumor/kangker (termasuk payudara dan rahim), amandel! polip, lemah syahwat/impoten, liver/hepatitis A/B, diabetes/gula, reumatik/encok, keputihan, ginjal batu/cuci darah, ambeyen, prostat (kandung kencing), paru-paru, epilespi/ayan, geger otak, dan AIDS Lelaki kelahiran Sukabumi, Jawa Barat 2 Mei 1948 ini berprofesi sebagai dosen Unisba. Jadi Abi yang mantan jawara tersebut ”kerja” merangkap.
Melihat beberapa kesempatan lalu adanya ekipose besar-besaran oleh televisi tentang anjuran pemakaian kondom untuk menghindari AIDS, ia mengemukakan, bahwa cara-cara tersebut sebenarnya menggampangkan perbuatan zinah. “Mengapa harus pakai kondom untuk menghindari AIDS? Padahal benteng untuk menghindari AIDS adalah iman. Orang yang beriman berarti tidak melakukan perzinahan.” Dijelaskan oleh alumnus Unisba (Universitas Islam Bandung), AIDS merupakan azab Allah yang muncul sebagai wabah zaman sekarang, barangkali untuk masa mendatang ada penyakit yang lebih dari itu.
Jalan satu-satunya untuk memberantas penyakit tersebut adalah dengan memberantas pelacuran. Bukan memasyarakat kondom. “Ini seperti promosi pabrik kondom,” ujar nya berseolah yang langsung menanggapi adanya isu penjualan alat zina itu di kios-kios kaki lima yang menurutnya bisa memudah kan perzinah. Alumnus Universitas Medinah yang kini sedang meluaskan pesantrenya di Sukabumi ini mengharapkan kepada penderita AIDS, agar tidak melakukan perbuatan terkutuk itu kalau ingin sembuh.
“Buat apa diobati dan sembuh, kalau mereka terus begitu,” tegasnya. Nadjmuddin yang selalu di dampingi istri setianya Djamilah itu mengisahkan tentang penyembuhan beberapa orang yang terserang AIDS. Dua orang yang dan satunya orang Sunda. Mereka dinyatakan positip mengidap AIDS dan setelah diobati sembuh total.
Baca juga
Cara pengobatannya : Ramuan yang digunakan Abi merupakan campuran rempah- rempah Arab dengan akar-akaran khas Indonesia. “Dijamin tidak berbahaya, meskipun diminum bayi,” aku Ny. Djamilah. Kata lulusan Akademi Bahasa Asing (ABA) ini, untuk pengobatan yang kronis dan sangat sensitip diperlukan kesabaran. Bagi yang agak ringan seperti maag, bisa cepat, meskipun tidak sim salabim. Penderita geger otak pun insya Allah dapat disembuhkan.
Segala jenis penyakit yang disebutkan di atas sudah pernah disembuhkan. “Sampai hari ini (menurut buku/catatan lama) pasien yang datang sektiar 4.900 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air, bahkan yang melalui SALAM (edisi No. 16/111/1410-red) ada yang dari luar Pulau Jawa,” kata Nadjmudin. Dengan cara yang tradisional dan Islam, pasien dapat disembuhkan, keunikannya, obat tersebut tidak menggunakan bahan kimis. Juga tidak menggunakan jampean(doa-doa khusus yang ditiupkan dalam air/obat) atau wiridwirid tertentu. Si pasien pun diajari cara memijat sendiri.
Lalu kalau pasiennya perempuan, maka yang menangani langsung adalah isterinya (Ny. Djamilah). Berapa biaya pengobatannya? “Tidak membayar secara langsung. tapi sekedar mengganti ongkos bahan-bahan ramuannya,” ditaksir untuk selain impoten, keputihan, dan diabetes adalah lima belasribu rupiah. Bahkan tidak sedikit pasien yang tidak mampu cukup dengan gratis. Diakui oleh Ny. Djamilah, bahwa suaminya tidak mengkomersialkan kepandaiannya. Sekedar untuk kehidupan sudah cukup dari usaha lain.
Ia pun mengharap kan, agar pasien yang mampu’ dapat membantu perluasan pesantrennya (Pondok Pesantren Mo dern DaralIkhsan) di Kampung Cimanggu, Desa Ciheulang Tonggoh, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi. Untuk itu bagi yang akan berkunjung bisa datang ke tempat prakteknya di samping rumah tinggalnya di Jalan Pagaraih Gang Pesantren No. 143/88 RT 02, RW 08, Tip (022) 619822 Bandung Jawa Barat. (8044).
Diliput di SALAM. 20-26 Desember 1991
Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin
https://djamilah-najmuddin.com
Lokasi terapi baru (pindah dari Babakan Ciparay)
Jl Guntur Madu No. 3
Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
Kontak dan Janji Temu
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!