,

0812 1440 8050 | Rhabdomiolisis – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny Djamilah Najmuddin Bandung

Memahami Rhabdomyolysis, Kondisi yang Berpotensi Fatal

Rhabdomyolysis adalah kelainan medis yang tidak biasa tetapi signifikan yang ditandai dengan disintegrasi jaringan otot rangka. Ketika serat otot menurun, mereka membocorkan senyawa berbahaya ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah dan, dalam kasus yang parah, berakibat fatal. Penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan rhabdomyolysis akan dibahas dalam artikel ini.

Rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh sejumlah alasan, termasuk:

 

  1. Kecelakaan parah, luka hancur, dan trauma yang signifikan semuanya dapat menghancurkan jaringan otot dan menyebabkan rhabdomyolysis.
  2. Imobilitas yang lama, seperti terjebak atau tertidur untuk waktu yang lama, juga dapat menyebabkan kerusakan otot.
  3. Aktivitas fisik yang berat, terutama pada orang yang tidak terlatih, atau olahraga berlebihan tanpa hidrasi yang cukup dapat menyebabkan rhabdomyolysis.
  4. Penyalahgunaan Narkoba: Rhabdomyolysis telah dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain, amfetamin, dan heroin.
  5. Racun dan obat-obatan: Obat-obatan tertentu, seperti statin (obat penurun kolesterol), dan racun dapat menyebabkan kerusakan otot.
  6. Infeksi dan penyakit radang: Rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi bakteri dan virus yang parah, serta penyakit radang seperti radang otot (myositis).
  7. Penyakit genetik langka dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap rhabdomyolysis dalam beberapa situasi.

Gejala rhabdomyolysis dapat bervariasi dalam tingkat keparahan tetapi mungkin termasuk:

  1. Nyeri dan Kelemahan Otot Parah: Nyeri dan kelemahan otot yang parah adalah gejala awal rhabdomyolysis.
  2. Urin yang gelap dan berwarna seperti teh adalah salah satu tanda khas, yang diinduksi oleh adanya mioglobin, protein otot, di dalam urin.
  3. Kelelahan dan Malaise Umum: Individu mungkin merasa lelah, sakit, atau tidak nyaman secara umum.
  4. Muntah dan Mual: Rhabdomyolysis dapat menyebabkan mual dan muntah.
  5. Pembengkakan dan Nyeri: Otot yang terkena mungkin menjadi bengkak, nyeri, atau kaku.
  6. Kebingungan dan Perubahan Status Mental: Karena senyawa beracun dilepaskan ke dalam sistem, rhabdomyolysis dapat menyebabkan kebingungan dan bahkan koma pada kasus yang parah.

Cek artikel selanjutnya

Jika dicurigai rhabdomyolysis, ahli kesehatan akan mendapatkan riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik. Di antara tes diagnostik yang tersedia adalah:

  1. Creatine kinase (CK), enzim otot, kadar dalam darah mungkin meningkat, menandakan cedera otot. Peningkatan kadar mioglobin dan kalium juga dapat dideteksi.
  2. Tes Urin: Urin gelap dengan kadar mioglobin tinggi adalah sinyal kuat rhabdomyolysis.
  3. Cedera otot dapat dinilai dengan menggunakan teknik pencitraan seperti MRI atau CT scan.
  4. Perawatan untuk rhabdomyolysis berupaya mencegah masalah tambahan sambil juga mengatasi penyebab yang mendasarinya. Langkah-langkah berikut dapat dilakukan, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya:
  5. Penggantian Cairan: Cairan intravena diberikan untuk menjaga hidrasi yang tepat dan untuk melindungi ginjal terhadap mioglobin dalam urin.
  6. Manajemen Elektrolit: Ketidakseimbangan elektrolit, terutama kalium dan kalsium, ditangani dengan hati-hati.
  7. Mengatasi Akar Penyebab: Jika rhabdomyolysis disebabkan oleh pengobatan, racun, atau infeksi, masalah tersebut akan ditangani sesegera mungkin.
  8. Dialisis: Dalam kasus yang parah di mana fungsi ginjal sangat terganggu, dialisis mungkin diperlukan untuk membantu menyaring darah.

Selama perawatan, sangat penting untuk menilai secara dekat fungsi ginjal, kadar elektrolit, dan keadaan klinis umum. Meskipun rhabdomyolysis tidak selalu dapat dihindari, berbagai tindakan pencegahan dapat dilakukan:

  1. Hidrasi: Sangat penting untuk tetap terhidrasi, terutama selama aktivitas fisik yang berat.
  2. Menghindari latihan keras yang tiba-tiba tanpa kebugaran yang memadai dapat membantu mencegah cedera otot.
  3. Manajemen Pengobatan: Jika diresepkan statin atau obat lain yang meningkatkan risiko rhabdomyolysis, diperlukan pemantauan rutin dan kepatuhan terhadap pedoman dosis.
  4. Menghindari Obat-obatan Terlarang: Sangat penting untuk menghindari obat-obatan terlarang yang diketahui berkontribusi terhadap kerusakan otot.

Rhabdomyolysis adalah gangguan medis berbahaya yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan segera. Individu harus menyadari faktor risiko dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari kejadian tersebut. Jika tanda-tanda rhabdomyolysis terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis untuk menghindari komplikasi dan memastikan prognosis yang lebih baik. Individu yang menderita rhabdomyolysis biasanya dapat pulih sepenuhnya dan menghindari komplikasi jangka panjang dengan manajemen dan perawatan yang memadai.

rhabdomyolysis,rhabdomyolysissimvastatin,rhabdomyolysisstatin,rhabdomyolysisartinya,rhabdomyolysisadalah,rhabdomyolysisgejala,rhabdomyolysisparameter,rhabdomyolysisciri-ciri,rhabdomyolysisgym,rabdomiolisis

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.