0812 1440 8050 | Radang Amandel – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny Djamilah Najmuddin Bandung
Dua bantalan jaringan berbentuk oval yang disebut amandel, yang terletak di bagian belakang tenggorokan, dapat meradang atau terinfeksi, yang menyebabkan radang amandel, penyakit yang sering terjadi. Meskipun tonsilitis paling sering menyerang anak muda, penyakit ini dapat menyerang orang dari segala usia. Kami akan membahas penyebab, tanda, dan pengobatan radang amandel di pos ini.
Asal usul tonsilitis
Infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri dapat menyebabkan tonsilitis. Penyebab tonsilitis yang paling sering adalah infeksi virus, yang sering dikaitkan dengan pilek atau flu biasa. Meski lebih jarang, penyakit bakteri bisa lebih serius. Bakteri Streptococcus pyogenes, yang juga menyebabkan radang tenggorokan, adalah penyebab tonsilitis yang paling sering.
Dimungkinkan untuk tertular tonsilitis dengan melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Batuk, bersin, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi semuanya dapat menyebarkan virus.
Baca juga
Konsekuensi dari Tonsilitis
Tergantung dari sumber penyakitnya, gejala radang amandel bisa berubah. Tanda dan gejala tonsilitis yang paling khas meliputi:
- Sakit tenggorokan: Tanda tonsilitis yang paling khas adalah sakit tenggorokan. Mungkin sulit menelan karena rasa sakitnya, yang berkisar dari ringan hingga berat.
- Amandel yang bengkak: Tonsilitis dapat menyebabkan amandel merah, bengkak, dan meradang.
- Berkembangnya bercak putih atau kuning pada amandel mungkin merupakan gejala tonsilitis bakteri.
- Radang amandel sering menyebabkan demam, yang tingkat keparahannya berkisar dari sedang hingga berat.
- Radang amandel dapat menyebabkan sakit kepala, yang seringkali disertai demam.
- Amandel yang bengkak bisa membuat sulit menelan, yang bisa menjadi masalah khusus bagi anak kecil.
- Tonsilitis dapat menyebabkan sakit telinga, terutama saat menelan.
- Kelelahan dan sensasi malaise secara keseluruhan mungkin disebabkan oleh tonsilitis.
Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mencari indikasi adanya infeksi pada amandel dan tenggorokan untuk memastikan apakah pasien mengalami tonsilitis. Kultur tenggorokan, yang melibatkan pengambilan sampel lendir dari bagian belakang tenggorokan dan menguji kuman, adalah tes lain yang mungkin dipesan oleh dokter.
Merawat tonsilitis
Penyebab penyakit akan menentukan pengobatan tonsilitis. Jika infeksinya virus, fokus terapi akan meredakan gejala, termasuk mengonsumsi obat pereda nyeri, minum air putih, dan relaksasi. Antibiotik akan direkomendasikan jika infeksi adalah bakteri untuk membasmi bakteri.
Ada beberapa solusi alami yang dapat membantu mengobati gejala tonsilitis selain obat. Mereka terdiri dari:
- Kumur air garam hangat: Berkumur dengan air garam hangat membantu meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi pembengkakan.
- Minuman hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi peradangan. Contohnya termasuk teh dan sup.
- Menggunakan pelembap dapat membantu menjaga kelembapan udara, yang dapat meredakan gejala sakit tenggorokan.
- Istirahat: Sangat penting untuk banyak tidur selama pemulihan dari tonsilitis karena meningkatkan kemampuan tubuh untuk sembuh.
- Mengkonsumsi makanan lunak, seperti sup atau kentang tumbuk, dapat membantu meringankan rasa tidak nyaman dan memudahkan menelan.
Tonsilitis terkadang memerlukan pembedahan. Ini sering terjadi jika seseorang menderita tonsilitis berulang atau jika amandelnya merupakan sumber masalah medis lain seperti sleep apnea.
Pencegahan Tonsilitis
Tonsilitis sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, membuat pencegahan menjadi sulit. Namun ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena tonsilitis:
- Gunakan kebersihan yang baik: Salah satu strategi terbaik untuk menghentikan penyebaran tonsilitis adalah dengan menggunakan kebersihan yang baik. Ini berarti tidak berbagi peralatan, gelas, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air. Ini juga termasuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Hindari kontak dekat dengan orang sakit: Sangat penting untuk menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita tonsilitis atau penyakit pernapasan lainnya sampai tidak lagi menular.
- Menjaga gaya hidup sehat dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko terkena tonsilitis. Ini termasuk makan makanan yang seimbang, cukup tidur, dan sering berolahraga.
- Mengakhiri kebiasaan merokok Anda dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena radang amandel dan infeksi pernapasan lainnya. Salah satu metode terbaik untuk menurunkan risiko terkena tonsilitis dan masalah kesehatan lainnya adalah dengan berhenti merokok.
- Pikirkan tentang imunisasi: Imunisasi tertentu, seperti suntikan flu dan suntikan pneumonia, dapat menurunkan kemungkinan tertular infeksi pernapasan yang dapat menyebabkan tonsilitis.
- Berhati-hatilah saat melakukan aktivitas seksual karena beberapa PMS, seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan tonsilitis. Perilaku seksual yang aman dapat menurunkan kemungkinan tertular penyakit ini.
Meskipun tonsilitis tidak selalu dapat dicegah, mengikuti rekomendasi ini akan membantu menurunkan kemungkinan tertular infeksi dan mengurangi keparahannya jika terjadi. Sangat penting untuk menemui dokter jika Anda memiliki gejala radang amandel untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
amandel bengkak,amandel pada anak,amandel bengkak sebelah,amandel parah,amandel anak,amandel membesar,amandel ada putih,amandel apakah berbahaya,amandel akut,amandel bengkak tapi tidak sakit
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!