, ,

0812 1440 8050 | Perbedaan Penyakit Maag dan Gastroesophageal Reflux (GERD) – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny Djamilah Najmuddin Bandung

Perbandingan Lengkap

Pemecahan dan penyerapan nutrisi dari makanan yang kita makan difasilitasi oleh sistem pencernaan, yang merupakan jaringan organ dan fungsi yang kompleks. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan “Maag” (bahasa Belanda untuk lambung) adalah dua gangguan gastrointestinal yang terkadang menyebabkan kebingungan karena gejalanya yang tumpang tindih. Meskipun keduanya berdampak pada sistem pencernaan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, penting untuk memahami perbedaan mereka untuk memastikan diagnosis dan terapi yang tepat. Dalam esai ini, kami membahas lebih detail tentang perbedaan antara GERD dan Maag.

Definisi dan lokasi GERD di dalam tubuh:

Kondisi kronis yang dikenal sebagai penyakit gastroesophageal reflux (GERD) ditandai dengan refluks asam lambung dan makanan yang dicerna sebagian ke kerongkongan. Sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang biasanya berfungsi sebagai penghalang untuk menghentikan isi lambung memasuki kerongkongan, menjadi lemah, yang mengarah pada perkembangan penyakit ini.

Sedangkan “Maag” mengacu pada organ berotot di perut bagian atas yang disebut perut. Dengan bantuan enzim pencernaan dan asam lambung, lambung mencampur dan memecah makanan, memainkan peran penting dalam proses pencernaan.

Gejala dan Presentasi Klinis

Gejala GERD yang khas termasuk mulas, yang terasa seperti rasa terbakar di dada, regurgitasi isi lambung yang asam ke dalam mulut, kesulitan menelan, nyeri dada, dan batuk terus-menerus.

Gejala yang berhubungan dengan perut (Maag) meliputi kembung, bersendawa, mual, muntah, dan rasa kenyang bahkan setelah mengonsumsi sedikit makanan.

 

Cek artikel serupa

Akar Penyebab dan Faktor Kontribusi

GERD Kegagalan LES, yang memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, adalah penyebab utama GERD. Obesitas, kehamilan, merokok, makanan tertentu (pedas, berlemak, atau asam), dan minuman seperti alkohol dan kafein semuanya berkontribusi terhadap GERD.

Pada Maag, Infeksi bakteri, terutama Helicobacter pylori, gastritis (radang lapisan lambung), tukak lambung (luka terbuka di lapisan lambung), konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berkepanjangan adalah beberapa penyebab masalah yang berhubungan dengan perut (Maag).

Metode Diagnostik

Diagnosis GERD sering kali memerlukan pemeriksaan gejala secara menyeluruh, tinjauan menyeluruh terhadap riwayat medis, dan kemungkinan tes diagnostik seperti endoskopi bagian atas (untuk melihat esofagus dan lambung), pemantauan pH esofagus (untuk mengukur refluks asam), dan menelan barium (rontgen saluran pencernaan bagian atas dengan kontras).

Bagi Maag, pemeriksaan fisik, tes darah untuk mencari peradangan atau infeksi, endoskopi untuk melihat lapisan perut dari dekat, dan, jika perlu, pemindaian pencitraan mungkin diperlukan untuk mendiagnosis masalah terkait perut (Maag).

Baca Juga Artikel

Pilihan pengobatan untuk GERD meliputi: Perubahan gaya hidup, seperti menerapkan pola makan yang ramah GERD, menurunkan berat badan jika perlu, menghindari makanan pemicu, dan meninggikan kepala tempat tidur, seringkali merupakan langkah pertama dalam mengelola GERD. Penghambat pompa proton (PPI) dan penghambat H2 adalah dua obat yang dapat membantu menurunkan produksi asam lambung dan meredakan gejala.

Adapun pilihan pengobatan untuk Maag: Bergantung pada penyebab yang mendasari, beberapa perawatan digunakan untuk masalah pencernaan. Sementara gastritis dan bisul mungkin memerlukan obat untuk mengurangi produksi asam lambung dan meningkatkan penyembuhan, infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik khusus.

Potensi efek jangka panjang dari GERD termasuk tukak esofagus, esofagus Barrett (kondisi prakanker), dan masalah pernapasan yang disebabkan oleh aspirasi isi lambung ke paru-paru jika kondisinya tidak diobati. Kondisi terkait lambung yang diabaikan dapat memperburuk gejala, meningkatkan peradangan, dan, dalam kasus maag, meningkatkan risiko pendarahan dan perforasi.

Kesimpulan: Terlepas dari kenyataan bahwa GERD dan Maag memiliki beberapa gejala yang sama, mereka adalah gangguan pencernaan yang berbeda dengan penyebab unik, prosedur diagnostik, dan pendekatan terapeutik. Sangat penting untuk menemui dokter jika Anda terus mengalami ketidaknyamanan pencernaan sehingga mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, membuat diagnosis yang tepat, dan memberi Anda saran yang dipersonalisasi tentang cara mengelola dan mengobati penyakit ini.

maag vs gerd,maag vs asam lambung,gerd vs heartburn,maag gerd,maag gerd anxiety,maag gerd lpr,maag gerd adalah,maag gerd asam lambung,maag gerd gejala,maag dan gerd

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.