Penyakit Asam Urat, Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny Djamilah Najmuddin Bandung
Penyakit Asam Urat cenderung kerap dikeluhkan oleh mereka yang sudah berusia dewasa. Semua lapisan masyarakat yang tidak dapat menjaga pola hidup serta makannya dengan baik, memiliki kesempatan untuk diserang oleh penyakit yang satu ini. Penyakit asam urat jelas menggangu, seperti lumrahnya jenis penyakit lain.
Dan ketika asam urat sudah diderita, keluhan-keluhan seperti pegal dan nyeri pada sendi akan mulai mewarnai hari-hari Anda. Menahan sakit pada daerah persendian sungguh sangat menyiksa. Sementara di sisi lain, Anda harus beraktivitas seperti biasa.
Berbagai informasi tambahan seputar penyakit asam urat tiba-tiba menjadi menarik perhatian Anda. Mulai dari penyebab asam urat, pantangan, serta pengobatan asam urat. Semua itu bertujuan sebagai upaya untuk menjauhkan atau menyembuhkan asam urat itu sendiri.
Informasi yang paling banyak beredar di masyarakat berkenaan dengan penyakit asam urat ini adalah ciri-ciri atau gejala asam urat. Di masyarakat luas, ciri-ciri asam urat selalu dikaitkan dengan rasa sakit di sendi, walaupun itu memang tidak sepenuhnya salah. Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua rasa sakit di persendian itu adalah indikasi adanya asam urat dalam tubuh.
Sebelum mengategorikan rasa sakit di persendian sebagai ciri-ciri asam urat, alangkah lebih baik jika Anda juga memerhatikan ciri-ciri yang lain. Seperti, apakah rasa sakit pada sendi tersebut berulang secara berkala? Apakah sendi yang sakit membengkak dan berubah warna? Apakah itu semua muncul ketika Anda banyak mengonsumsi jeroan dan makanan yang banyak lemak? Jika jawaban dari semua pertanyaan itu “iya”, maka memang benar, rasa sakit di sendi Anda itu adalah penyakit asam urat.
Karena jika rasa sakit di sendi tidak diikuti dengan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, itu hanya pegal biasa atau ngilu biasa yang lumrah terjadi di daerah persendian dan bukan penyakit asam urat. Rasa sakit seperti itu biasanya akan sembuh dengan beristirahat, mulai banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium atau pijat refleksi. Jadi pelajarannya adalah, jangan asal mengategorikan sakit di sendi sebagai sakit asam urat.
Lalu, apa penyakit asam urat itu sesungguhnya?
Seluk-beluk Penyakit Asam Urat
Mengapa ada nama penyakit yang sebenarnya cukup aneh bagi dunia medis? Asam urat? Sekilas, seperti bukan nama penyakit, tapi sungguh tidak diragukan bahwa asam urat adalah salah satu penyakit yang juga “diakui” oleh dunia medis. Penyakit asam urat ini memiliki nama ilmiah, lho. Adalah arthritis gout. Supaya lebih meyakinkan karena terkesan ilmiah, dalam bahasa Inggris, asam urat dikenal dengan sebutan uric acid atau urate.
Istilah penyakit asam urat ini mengacu pada produksi asam urat berlebih yang akhirnya membuat tubuh menjadi tidak sehat. Apa itu asam urat? Asam urat sendiri merupakan zat turunan dari purin. Purin sendiri adalah golongan basa nitrogen yang menjadi bahan pembentuk utama dari sistem DNA dan RNA.
Asam urat sendiri bersifat asam dan berbentuk seperti kristal. Asam urat hadir dalam tubuh manusia sebagai hasil terakhir dari diprosesnya zat purin oleh tubuh. Zat purin tergolong penting dalam tubuh, karena sifatnya sebagai komponen utama DNA itu tadi. Sehingga, sebenarnya, tubuh pun sudah memproduksi zat purinnya sendiri.
Zat purin yang diproduksi oleh tubuh jumlahnya mencapai 85%, itu berarti, untuk mencapai 100%, tubuh manusia hanya memerlukan “bantuan” asupan purin dari luar tubuh sebesar 15%. Ketika “sumbangan” purin yang masuk ke dalam tubuh melebihi 15% maka yang terjadi adalah penumpukkan zat purin. Akibatnya asam urat juga ikut menumpuk. Dan itu berisiko sebagai penyebab penyakit asam urat.
Baca juga artikel ini
Jadi bisa dibayangkan, ketika Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi seperti jeroan, berapa jumlah purin yang masuk dalam tubuh? Sebagai perhitungan, kandungan purin dalam jeroan mencapai 150 hingga 180 mg untuk setiap 100 gramnya. Jumlah tersebut tergolong tinggi dan berbahaya. Ditambah dengan skala konsumsi yang tergolong sering, misalnya seminggu tiga hingga empat kali.
Penumpukkan zat purin atau asam urat ini menjadi pekerjaan berat bagi ginjal. Karena jumlah sebanyak itu, akan membuat kerja ginjal sebagai organ ekresi menjadi berkali-kali lipat. Zat buangan purin yang sejatinya dikeluarkan dalam bentuk feses, urine dan keringat pada akhirnya mengendap, terbawa oleh darah dan bersarang di daerah-daerah persendian. Dan jadilah penyakit asam urat ini Anda derita. Hal ini diperparah dengan menurunnya fungsi ginjal yang Anda miliki.
Selain menyebabkan penyakit asam urat, menumpuknya purin yang memberatkan kerja ginjal berpotensi untuk menggangu fungsi ginjal yang masih sehat secara keseluruhan. Panyakit lain pun nantinya akan bermunculan akibat konsumsi bahan makanan berpurin tinggi ini. Dan tidak menutup kemungkinan, ginjal anda pun akan bermasalah.
Proses terjadinya asam urat secara sederhana digambarkan seperti ini:
- Anda mengonsumsi makanan berpurin tinggi seperti jeroan, seafood, dan ikan kaleng dalam jumlah banyak dan sering.
- Kandungan purin dalam makanan tersebut diolah sehingga menjadi asam urat.
- Asam urat dalam jumlah besar tidak terakomodir oleh ginjal yang fungsinya memang terbatas.
- Asam urat yang berbentuk kristal tersebut dibawa oleh darah dan mengendap di persendian.
- Persendian Anda pun pada akhirnya akan sakit, engsel yang seharusnya “licin” terganggu oleh kehadiran kristal-kristal asam urat tersebut.
Tahapan-tahapan Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat tidak terjadi dalam waktu yang cepat. Ini berkaitan dengan proses penumpukkan zat purin itu tadi. Penumpukkan zat purin selama bertahun-tahun itulah yang membuat Anda menderita asam urat. Sehingga, rata-rata yang mengeluhkan penyakit ini adalah mereka yang memasuki usia 30 hingga 40 tahun.
Dalam waktu bertahun-tahun itu, asam urat mengalami beberapa tahapan. Bagaimana saja tahapan tersebut?
1. Asam Urat Akut
Tahapan penyakit asam urat akut terasa seperti pegal biasa. Rasa sakit di sendi cenderung akan mereda dalam hitungan beberapa hari tanpa diobati. Pada tahapan ini, Anda pasti akan terkecoh, antara asam urat atau nyeri sendi biasa. Jika sudah demikian, sebaiknya mulai batasi konsumi makanan berpurin tinggi.
2. Asam Urat Akut Intermiten
Dari “serangan” nyeri sendi ringan yang pertama, tahapan penyakit asam urat ini akan muncul beberapa tahun kemudian. Umumnya, satu hingga dua tahun atau yang dimaksud dengan masa interkritikal. Setelah serangan tersebut, biasanya nyeri sendi akan lebih sering muncul. Waktunya pun semakin lama semakin panjang. Sendi yang sakit pun umumnya akan bertambah.
3. Asam Urat Kronik Bertofus
Tahapan dalam penyakit asam urat ini sudah tergolong parah. Rasa sakit pada sendi tersebut akan disertai dengan perubahan bentuk pada sendi itu sendiri. Sendi yang sakit akan membengkak dan membentuk seperti benjolan. Dalam istilah asam urat, benjolan tersebut disebut tofus.
Tofus akan muncul biasanya pada penderita asam urat menahun. Benjolan atau bengkak pada persendian tersebut disebabkan oleh kristal asam urat yang sudah sangat menumpuk. Persendian menjadi sangat sulit digerakkan dan kristal asam urat tersebut berpotensi untuk membuat tulang di sekitar daerah persendian menjadi rusak secara permanen. Dan akhirnya, cacat.
Penyakit asam urat sendiri sebenarnya disebabkan oleh dua hal. Bukan hanya oleh asupan makanan berpurin tinggi yang melebihi batas. Tetapi, penyebab asam urat berkenaan dengan makanan ini menjadi hal yang bisa diupayakan untuk dihindari. Berbeda dengan penyebab asam urat yang satu lagi. Yaitu asam urat primer yang kemungkinan disebabkan oleh kelainan faktor genetik dan hormon sehingga menggangu proses metabolisme dalam tubuh.
Penyebab Asam Urat
Penyakit asam urat digolongkan menjadi asam urat primer dan asam urat sekunder. Pada asam urat primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit asam urat sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Lebih banyak pria
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.
Jadi, selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat. Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih.
Kadar Normal Asam Urat
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi sakit asam urat itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit asam urat. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun. (dari berbagai sumber).
Diliput di Asam Urat May 3, 2012
Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin
https://djamilah-najmuddin.com
Lokasi terapi baru (pindah dari Babakan Ciparay)
Jl Guntur Madu No. 3
Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
Kontak dan Janji Temu
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!