,

0812 1440 8050 | Memahami Sindrom Sjögren – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny Djamilah Najmuddin Bandung

Pertimbangkan bangun setiap pagi dengan lidah kering, mata berpasir, dan kelelahan. Ini bukan hanya mimpi buruk bagi jutaan orang di seluruh dunia; itu realitas mereka. Sjögren’s Syndrome (diucapkan SHOW-grins) adalah penyakit autoimun kronis yang merusak kemampuan tubuh untuk menciptakan kelembapan, mengakibatkan kekeringan di berbagai lokasi, termasuk mata, mulut, kulit, dan selaput lendir lainnya. Meski jarang, penyakit ini dapat memiliki pengaruh besar pada kualitas hidup seseorang dan terkadang disalahartikan atau salah didiagnosis.

Mengungkap Misteri Sindrom Sjögren:

Sindrom Sjögren dinamai menurut dokter mata Swedia Dr. Henrik Sjögren, yang pertama kali melaporkan penyakit tersebut pada tahun 1933. Penyakit ini kebanyakan menyerang wanita, dengan rasio wanita-ke-pria kira-kira 9:1, dan biasanya muncul antara usia 40 dan 60 tahun. Namun, penyakit ini dapat terjadi pada pria dan orang yang lebih muda.

Ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang kelenjar penghasil kelembapan tubuh, seperti kelenjar air mata dan ludah, kondisi tersebut muncul. Kegagalan sistem kekebalan ini menyebabkan penurunan produksi air mata dan air liur, mengakibatkan mata kering dan mulut kering, yang merupakan gejala umum Sindrom Sjögren.

Komplikasi dan Gejala:

Gejala Sindrom Sjögren dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, dan tidak semua orang akan menderita tanda yang sama. Berikut ini adalah gejala yang paling umum:

  1. Mata kering ditandai dengan kekeringan yang terus-menerus, iritasi, rasa terbakar, kemerahan, dan kepekaan terhadap cahaya.
  2. Kesulitan menelan, perubahan rasa, gigi berlubang, dan sariawan adalah gejala mulut kering.
  3. Kelelahan: Kelelahan parah dan tak henti-hentinya yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  4. Nyeri dan Pembengkakan Sendi: Nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan.
  5. Kekeringan Kulit: Kulit kering dan gatal yang sering menyebabkan ruam.
  6. Kekeringan Vagina: Wanita mungkin mengalami kekeringan vagina, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Sindrom Sjögren dapat menghasilkan masalah sistemik dengan memengaruhi berbagai bagian tubuh selain gejala inti ini. Gangguan paru-paru, ginjal, dan hati, serta peningkatan risiko limfoma, mungkin termasuk di antaranya.

Teka-teki Diagnostik:

Salah satu aspek yang paling sulit dari Sindrom Sjögren adalah menentukan penyebabnya, karena gejalanya dapat disalahartikan sebagai kelainan lain atau bahkan dikaitkan dengan penuaan alami. Pasien sering berkonsultasi dengan banyak ahli, termasuk dokter mata, dokter gigi, dan rheumatologist, sebelum menerima diagnosis yang akurat. Untuk memastikan adanya kondisi tersebut, tes darah, pemeriksaan mata, dan biopsi kelenjar ludah dilakukan.

Manajemen dan Perawatan:

Karena saat ini belum ada obat untuk Sindrom Sjögren, pengobatan berfokus pada manajemen gejala dan pencegahan komplikasi. Kekeringan di mata dan mulut bisa diredakan dengan obat tetes mata yang melembabkan, air liur buatan, dan obat-obatan yang meningkatkan produksi air liur. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan penekan kekebalan juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri sendi dan peradangan. Obat imunosupresif yang lebih kuat dapat digunakan dalam situasi yang parah untuk mengontrol serangan sistem kekebalan pada kelenjar penghasil kelembapan.

Pasien juga disarankan untuk melakukan penyesuaian gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Tetap terhidrasi, menghindari asap dan alergi, menjaga kebersihan mulut yang baik, dan menggunakan pelembap dapat membantu.

Hidup dengan sindrom Sjögren:

Hidup dengan Sindrom Sjögren dapat melelahkan secara fisik dan emosional. Ketidaktampakan penyakit ini seringkali menyulitkan orang luar untuk memahami kesulitan yang dihadapi penderita sehari-hari. Berhubungan dengan orang-orang yang memiliki situasi serupa dan bergabung dengan kelompok pendukung dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan serta keterampilan mengatasi yang membantu.

Sindrom Sjögren tidak seterkenal beberapa gangguan autoimun lainnya, namun memiliki dampak yang signifikan pada mereka yang menderita penyakit tersebut. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting dalam mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup orang yang hidup dengan penyakit tersebut. Meningkatkan kesadaran akan Sindrom Sjögren dapat mengarah pada pengetahuan, dukungan, dan penelitian yang lebih baik untuk menyembuhkan pertempuran kronis dan terkadang tak terlihat ini.

 

sjogren’s syndrome antibody,sjogren’s syndrome and lymphoma,sjogren’s syndrome and covid,sjogren’s syndrome arthritis,apakah sindrom sjogren bisa sembuh,apakah sindrom sjogren berbahaya,sjogren’s syndrome blood test,sjogren’s syndrome back pain,sjogren’s syndrome burning eyes,sindrom sjogren diagnostic, pengobatan sindrom sjogren

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.