,

0812 1440 8050 | Kolestasis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny. Djamilah Najmuddin Bandung

Kolestasis adalah gangguan medis yang menyebabkan terhalangnya aliran empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati, dari hati ke kantung empedu dan kemudian ke usus kecil. Gangguan pada aliran empedu ini dapat menyebabkan berbagai gejala dan masalah. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan kolestasis.

Penyebab Kolestasis:

Kolestasis dapat disebabkan oleh berbagai alasan yang mendasari, yang secara luas diklasifikasikan sebagai intrahepatik (di dalam hati) dan ekstrahepatik (di luar hati).

  1. Kolestasis Intrahepatik: Jenis kolestasis ini sebagian besar disebabkan oleh masalah di dalam hati. Penyakit hati seperti hepatitis, sirosis, penyakit hati berlemak, dan beberapa kelainan bawaan dapat mengganggu fungsi hati dan mengakibatkan kolestasis.
  2. Kolestasis Ekstrahepatik: Penyumbatan atau gangguan terjadi di luar hati, biasanya dalam saluran empedu. Batu empedu, tumor, kista, dan penyempitan saluran empedu (penyempitan) dapat menyebabkan empedu menggenang di dalam hati, yang mengakibatkan kolestasis.

Gejala Kolestasis:

Kolestasis dapat menimbulkan berbagai gejala, yang bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan dan etiologi penyakit. Di antara gejala yang paling umum adalah:

  1. Kulit dan mata yang menguning yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin, komponen empedu, dalam aliran darah adalah salah satu indikasi kolestasis.
  2. Gatal-gatal (Pruritus): Rasa gatal yang parah, terutama pada malam hari, dapat menjadi penanda kolestasis. Rasa gatal ini diduga disebabkan oleh penumpukan garam empedu di epidermis.
  3. Air seni berwarna hitam dan Tinja berwarna pucat: Kekurangan empedu dalam usus dapat menyebabkan tinja berwarna pucat, sementara kelebihan bilirubin dalam urin dapat menyebabkan warnanya menjadi hitam.
  4. Kelelahan: Kolestasis dapat menyebabkan malabsorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan.
  5. Beberapa penderita kolestasis mungkin menderita sakit perut ringan atau ketidaknyamanan, terutama di kuadran kanan atas perut.

Cek artikel berikut

Manajemen dan Diagnosis:

Tinjauan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium digunakan untuk mendiagnosis kolestasis. Peningkatan kadar bilirubin, alkali fosfatase, dan enzim hati lainnya dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah. Ultrasonografi, MRI, dan CT scan semuanya dapat membantu dalam menentukan lokasi dan penyebab potensial pembatasan aliran empedu.

Pengobatan kolestasis sebagian besar tergantung pada penyelesaian penyebab yang mendasari dan penanganan gejalanya. Pilihan pengobatan dapat meliputi:

  1. Pengobatan: Pada beberapa kasus kolestasis, asam ursodeoksikolat (UDCA) diberikan secara rutin untuk membantu meningkatkan aliran empedu dan mengurangi rasa gatal.
  2. Intervensi Bedah: Operasi bedah mungkin diperlukan untuk menghilangkan penyumbatan pada situasi kolestasis ekstrahepatik yang disebabkan oleh batu empedu atau sumbatan saluran empedu.
  3. Perubahan pola makan, seperti membatasi lemak makanan dan meningkatkan asupan serat, dapat membantu mengendalikan gejala dan meningkatkan fungsi hati secara keseluruhan.
  4. Mengelola Gejala: Antihistamin, krim kulit, dan terapi lain yang diberikan oleh ahli kesehatan dapat membantu mengatasi pruritus.
  5. Mengobati Kondisi yang Mendasari: Mengatasi kolestasis memerlukan penanganan masalah hati atau saluran empedu yang asli. Mengatasi peradangan hati, infeksi, atau kondisi terkait lainnya mungkin diperlukan.

Ringkasnya, kolestasis adalah kelainan yang memengaruhi aliran alami empedu, yang mengakibatkan berbagai gejala dan kemungkinan masalah. Deteksi dini, identifikasi penyebab yang mendasari, dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengobati kolestasis secara efektif dan mencegah komplikasi tambahan yang berhubungan dengan hati. Jika Anda merasa menderita kolestasis, sangat penting untuk mendapatkan perhatian medis untuk pemeriksaan dan perawatan menyeluruh.

ciri ciri kolestasis pada bayi,kolestasis disebut juga,kolestasis dan kolelitiasis,kolestasis dapat menyebabkan,kolestasis dampak,definisi kolestasis,definisi kolestasis anak,kolestasis ekstrahepatal,kolestasis ekstrahepatik pada anak,epidemiologi kolestasis, etiologi kolestasis intrahepatik,kolestasis gravidarum,kolestasis gravidarum adalah,kolestasis gejala,gejala kolestasis pada bayi,gejala kolestasis pada kehamilan,kolestasis hati,hepatitis kolestasis,kolestasis pada ibu hamil,gangguan hati kolestasis obstetri

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.