Duet Suami-istri yang Mengobati dari Perut Pengobatan Tradisional
Pengobatan Tradisonal Jamilah & Najmuddin HS
Jangan Jadikan perutmu sumber penyakit. Itulah inti dari pengobatan alternatif yang dilakukan pesangan suami-istri Najmuddin HS dan Jamilah. Tak heran, kepada setiap pasien yang datang berobat, hal utama yang dilakukan adalah memberi kan pengertian tentang perlunya menjaga kualitas makanan.
“Kualitas hidup itu ditentukan oleh apa yang dimakan, Kalau yang dimakan cat, plastik, zat kimia dan sejenisnya. maka jangan berharap kualitas sari makan yang dihasilkan akan bagus buat tubuh,” kata Jamilah kepada Warta Kota ketika ditemui di rumah saudaranya, komplek perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (6/4).
Menurut Jamilah, karena sari makanan itulah yang akan menjadi darah, dan darah itu yang akan memompa aktivitas otak manusia. Otak manusia akan berjalan dengan baik kalau kualitas makan terjaga dengan baik.Kembali ke soal pola makan, biasanya kepada pasien yang datang, pasangan suami-istri yang membuka praktik pengobatan itu terlebih dulu akan memberikan tips-tips makan yang sehat.
Di antaranya perlunya makan sayur-sayuran, karena pada dasarnya mencegah itu lebih utama dari pengobatan. Jadi, jangan sibuk cari obat. itulah penting pencegahan. Tapi yang datang ke sini memang yang sudah telanjur terserang penyakit, jelas Jamilah. Najmuddin menambahkan, ada tiga cara untuk hidup sehat. Pertama, mempertahankan kesehatan. Kedua, menghilangkan penyakit. Ketiga, menghindari yang menyebabkan sakit. Dua hal yang terakhir ini menjadi penting. Kalau memang sudah telanjur sakit. Ketika pasien penderita penyakit gula datang berobat, maka yang dia laku kan bukan menurunkan kadar gula dalam tubuhnya, tapt mereparasi komponen – komponen tubuh yang tidak beres.
Jadi, menurut mereka, pantangan makan itu tidak ada. Misalnya penderita darah tinggi tidak boleh makan daging kambing Atau kelebihan gula tidak boleh minum kopi. Siapa bilang? dasarnya saja ada komponen dalam tubuh yang tidak beres. Nah, komponen itu yang harus diperbaiki. lanjut Najmuddin.
Berangkat dari pengertian bahwa sumber penyakit itu datang dari wilayah perut, maka setiap pasien yang datang selalu disuguht ramuan pencuci lambung. Ramuan Itu biasanya sudah dikemas dalam bentuk kapsul. Tidak ada efek samping. Tamu yang datang selalu kami berikan kapsul merah ini. Ini fungsinya untuk membersihkan kerak – kerak penyebab penyakit yang ada di lambung. Setelah kerak di bersihkan, baru pengobatan dilakukan. lebih spesifik, tergantung penyakit yang diderita pasten, jelas Jamilah.Awal mula membuka praktik pengobatan ketika suatu hari di tahun 1988, Najmuddin menderita sakit maag lever.
Baca artikel serupa
Oleh dokter divonis bahwa levernya sudah bolong-bolong atau karancong (Sunda). Dalam pembicaraan antara Najmuddin dan dokter pribadinya itu terdengar oleh Jamilah yang sedang sibuk di dapur, yang menangkap pembicaraan bahwa obatnya sedang dirancang, Maka Jamilah berkata dalam hati, kalau sedang dirancang, dia pun juga bisa merancang. Maka, dengan ramuan – ramuan dari bahan nabati dan hewani, dia pun merancang obat, dan diberikan kepada suaminya. Sekali dimakan, ada perubahan. Sampai tiga kali, ternyata penyakit suaminya sembuh total.
Menurut Jamilah, dokter pribadinya kaget dengan perubahan penyakit yang diderita suaminya. Bahkan akhirnya pasangan tersebut berhasil menemukan ramuan untuk berbagai macam jenis penyakit. Sampai saat ini sudah menemukan 40 macam obat untuk berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit ringan, sampai penyakit paling berat seperti HIV/AIDS. Menurut Najmuddin, yang sehari – hari bekerja sebagal dosen bahasa Arab di Universitas Islam Bandung (Unisba), ramuan yang din racik bersumber dari hadis Rasul.
Dia melakukan riset dari buku-buku Tibu Nabawi, yang dia pela jari ketika masih kuliah di Universitas Madinah, Arab Saudi.”Allah menurunkan penyakit berikut obatnya. Jadi setiap penyakit pasti ada obatnya, ujar pengasuh Pondok Pesantren Darul Islam. Suka bumi ini. Ketika ada tesis yang menyebutkan bahwa penyakit HIV/ AIDS, belum ada obatnya, dia tidak percaya. Kenyataannya sudah banyak orang yang disembuhkan, termasuk penderita ketergantungan obat, yang banyak pihak mengaku cukup sulit untuk menyembuhkan. Dalam melakukan terapt pengobatan, pasangan ini saling mendukung. Ketika Najmuddin mengajar, maka porsi terapi diambil alih oleh Jamilah. Mereka buku praktik di rumahnya di Jalan Babakan Ciparay 28. RT 01 RW 08. Bandung, telepon 022-6079822. (agi)
Diliput di Hari minggu 14 April 2002 Hotline : 0212600818
Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin
https://djamilah-najmuddin.com
Lokasi terapi baru (pindah dari Babakan Ciparay)
Jl Guntur Madu No. 3
Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
Kontak dan Janji Temu
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!