0812 1440 8050 – Hati-hati, Hepatitis Autoimun: Ketika Tubuh Melawan Organ Hati Sendiri – Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin
Lo tau nggak sih ada penyakit yang bikin tubuh lo sendiri jadi musuh bebuyutan?
Bukan gara-gara makanan cepat saji, bukan gara-gara minum alkohol tiap malam — tapi sistem imun lo ngamuk dan malah nyerang organ hati sendiri.
Itu namanya hepatitis autoimun, dan percaya deh, ini penyakit yang nggak bisa dianggap remeh.
Masalahnya, banyak orang nggak tau soal penyakit ini. Mereka pikir hepatitis itu cuma gara-gara virus kayak hepatitis A, B, C. Padahal ada juga jenis yang sumbernya bukan virus, tapi autoimmune. Dan ini bisa kena siapa aja — bahkan lo yang rajin minum jus kale tiap pagi pun bisa kena.
1. Apa Sih Hepatitis Autoimun Itu?
Bayangin, sistem imun itu kayak satpam di kompleks rumah. Normalnya, dia jagain rumah lo biar maling (virus, bakteri) nggak masuk. Tapi di hepatitis autoimun, si satpam ini tiba-tiba hilang akal, lalu mulai ngehajar penghuni rumahnya sendiri — dalam hal ini, organ hati.
Akibatnya? Hati lo jadi meradang, sel-sel hati rusak, dan kalau dibiarkan bisa berakhir di kondisi parah kayak sirosis atau gagal hati.
Di Indonesia, fokus masyarakat masih banyak di pengobatan hepatitis C di Indonesia, pengobatan penyakit hepatitis B, atau pengobatan hepatitis akut misterius. Padahal hepatitis autoimun juga perlu sorotan, karena sering nggak terdeteksi sampai sudah kronis.
2. Gejala yang Sering Nggak Disadari
Nah ini yang ngeselin — gejala hepatitis autoimun sering mirip penyakit lain. Bahkan ada yang baru ketahuan setelah pemeriksaan hati.
Tanda-tandanya bisa termasuk:
- Lelah berlebihan
- Nyeri sendi
- Kulit dan mata menguning
- Perut membesar karena cairan
- Urin gelap
- Mual berkepanjangan
Kadang penderita nyangka ini masuk angin atau efek kecapekan. Padahal hati mereka lagi diserang.
3. Kenapa Bisa Terjadi?
Para ahli belum bisa 100% jelasin kenapa tubuh tiba-tiba menyerang hati sendiri. Tapi ada beberapa faktor yang diduga memicu, seperti:
- Genetik (riwayat keluarga autoimun)
- Infeksi tertentu yang memicu respons imun berlebihan
- Hormon (wanita cenderung lebih sering kena)
Dan jangan salah, ini bukan cuma masalah gaya hidup buruk. Bahkan orang yang hidup sehat dan nggak pernah kena hepatitis virus pun bisa kena hepatitis autoimun.
Perawatan dan Pengobatan yang Realistis
Oke, sekarang bagian yang sering bikin orang bingung. Lo mungkin udah sering dengar soal pengobatan untuk penyakit hepatitis yang macam-macam — dari alternatif, herbal, sampai gabungan. Tapi hepatitis autoimun butuh pendekatan yang tepat.
Buat yang lagi hamil, penanganannya harus hati-hati banget. Makanya pengobatan hepatitis pada ibu hamil punya protokol khusus biar aman buat ibu dan bayi.
Kalau kondisinya berat, kadang tenaga ahli fokus dulu nurunin peradangan, lalu memulihkan fungsi hati secara bertahap.
Promo Penting:
Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin aman, nyaman, dan profesional menangani Hepatitis sejak tahun 1985. Dengan ramuan herbal terstandar dan pengalaman puluhan tahun, mereka membantu pasien memulihkan kesehatan hati sambil menjaga kenyamanan proses pengobatan.
Dampak Kalau Dibiarkan
Kalau lo pikir, Ah, nanti juga sembuh sendiri, selamat, lo lagi main Russian roulette sama kesehatan lo. Hepatitis autoimun yang nggak diobati bisa berkembang jadi:
- Sirosis (jaringan hati mengeras)
- Gagal hati
- Kanker hati
Dan ini bukan cuma bikin lo lemes seharian, tapi bisa mengancam nyawa.
FAQ
Bagaimana hepatitis E menular?
Hepatitis E biasanya menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita. Sering terjadi di daerah dengan sanitasi buruk.
Apakah ada obat untuk hepatitis E?
Pada umumnya hepatitis E bisa sembuh sendiri pada orang sehat. Tapi untuk ibu hamil dan penderita dengan sistem imun lemah, perlu pengawasan ketat.
Bagaimana mengenali gejala hepatitis alkoholik?
Kulit/mata menguning, perut bengkak, mudah memar, nafsu makan hilang, dan riwayat konsumsi alkohol tinggi.
Apa yang perlu diketahui tentang hepatitis autoimun?
Ini penyakit ketika sistem imun menyerang hati sendiri, menyebabkan peradangan kronis, dan bisa berkembang ke sirosis atau gagal hati jika tidak ditangani.
Bagaimana hepatitis dapat menyebabkan sirosis?
Peradangan hati yang terus-menerus merusak sel-sel hati dan membentuk jaringan parut, yang lama-lama menggantikan jaringan hati sehat hingga organ tidak berfungsi normal.
Baca juga artikel seputar hepatitis lainnya di sini:
https://djamilah-najmuddin.com/category/hepatitis/
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!