0812 1440 8050 | Perbedaan Sindrom Asperger dengan Autism – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny. Djamilah Najmuddin Bandung
Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan penyakit saraf rumit dengan beberapa gejala dan karakteristik. Dulu ada diagnosis spesifik yang dikenal sebagai Sindrom Asperger dalam spektrum luas ini. Namun, seiring dengan revisi kriteria diagnosis dalam beberapa tahun terakhir, Sindrom Asperger kini dianggap sebagai bagian dari spektrum autisme. Meskipun demikian, ada perbedaan signifikan yang perlu diselidiki. Dalam postingan komprehensif ini, kita akan membahas perbedaan antara Sindrom Asperger dan autisme.
Perkembangan Bahasa: Salah satu perbedaan paling mencolok antara Sindrom Asperger dan bentuk autisme lainnya adalah pada bidang perkembangan bahasa. Individu dengan sindrom Asperger sering kali memiliki kemampuan bahasa normal hingga di atas rata-rata, termasuk kosa kata dan tata bahasa. Sebaliknya, penderita autisme klasik mungkin memiliki tingkat kesulitan bahasa yang bervariasi, mulai dari komunikasi verbal minimal hingga non-verbalisme total. Disparitas keterampilan linguistik ini dapat berdampak besar pada komunikasi dan hubungan sosial pada penderita autis.
Kontak sosial: Sindrom Asperger dan autisme sama-sama mengalami kesulitan dalam kontak sosial, namun bentuk kesulitannya berbeda-beda. Orang dengan sindrom Asperger mungkin ingin berkomunikasi dengan orang lain, namun mereka sering kesulitan mengenali tanda-tanda sosial, menciptakan kontak mata yang dapat diterima, dan menjaga ruang pribadi. Mereka mungkin tampak tidak nyaman secara sosial, kurang memiliki rasa timbal balik, atau terlalu berkonsentrasi pada kepentingan tertentu. Sebaliknya, mereka yang menderita autisme yang lebih parah mungkin tidak menunjukkan minat sama sekali dalam bersosialisasi dan lebih memilih hobi menyendiri.
Aktivitas berulang: Kedua penyakit ini memiliki aktivitas berulang, namun sifat dan tingkat keparahan perilaku ini mungkin berbeda. Individu dengan sindrom Asperger mungkin terlibat dalam aktivitas berulang seperti mengumpulkan barang-barang tertentu, mengikuti aturan yang ketat, atau tenggelam dalam minat khusus. Perilaku ini dapat memberi mereka kenyamanan dan keteraturan. Sebaliknya, orang dengan autisme tipikal mungkin menunjukkan aktivitas berulang yang lebih jelas dan mungkin mengganggu seperti mengepakkan tangan, mengayun, atau melakukan rangsangan vokal.
Simak artikel penyakit lainnya
https://djamilah-najmuddin.com/category/penyakit-gangguan-syaraf/
Kemampuan Intelektual: Ciri pembeda lainnya adalah perbedaan kemampuan intelektual. Meskipun penderita Sindrom Asperger sering kali memiliki IQ biasa hingga di atas rata-rata, autisme dapat terlihat dalam berbagai cara. Beberapa orang dengan autisme memiliki kesulitan intelektual, sementara yang lain memiliki bakat kognitif yang luar biasa dan dikenal sebagai “autis savants.” Spektrum fungsi intelektual dalam autisme menggambarkan keragaman kondisi tersebut.
Sensitivitas Sensorik sering terjadi pada Sindrom Asperger dan autisme, namun kekuatan dan spesifisitasnya dapat bervariasi. Orang dengan sindrom Asperger mungkin hipersensitif terhadap beberapa rangsangan sensorik, seperti suara keras, cahaya terang, atau tekstur tertentu, namun sensitivitas ini kurang terlihat dibandingkan pada orang dengan jenis autisme yang lebih parah.
Seperti disebutkan sebelumnya, modifikasi kriteria diagnostik telah mengakibatkan Sindrom Asperger dimasukkan dalam spektrum autisme yang lebih besar di beberapa sistem diagnostik, termasuk DSM-5. Namun, beberapa dokter dan akademisi terus menggunakan nama “Asperger” dalam bahasa sehari-hari untuk menyebut orang dengan jenis autisme ringan dan kemampuan bahasa yang umumnya utuh.
Usia Diagnosis: Penting untuk dicatat bahwa Sindrom Asperger sering kali didiagnosis lebih lambat dibandingkan autisme konvensional. Keterlambatan dalam identifikasi ini dapat dikaitkan dengan gejala yang lebih ringan pada penderita Asperger, terutama ketika mereka memiliki kemampuan bahasa yang cukup maju.
Ringkasnya, meskipun Sindrom Asperger dan autisme kini dianggap berada pada spektrum yang sama, masih terdapat perbedaan dalam perkembangan bahasa, interaksi sosial, kebiasaan berulang, kemampuan intelektual, kepekaan sensorik, dan usia saat didiagnosis. Perbedaan ini sangat penting untuk mempersonalisasikan dukungan dan intervensi terhadap kebutuhan individu penderita ASD, terlepas dari spektrumnya. Memahami nuansa ini akan meningkatkan empati, pemahaman, dan akomodasi yang tepat bagi orang-orang yang terkena dampak gangguan ini.
sindrom asperger adalah,sindrom asperger pada remaja,sindrom asperger dewasa,sindrom asperger pada orang dewasa,sindrom asperger ciri ciri,sindrom asperger pada anak,sindrom asperger itu apa,sindrom asperger test,sindrom asperger apa itu,sindrom asperger test
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!