,

0812 1440 8050 | Pertolongan Pertama pada Epilepsi – Pengobatan Alternatif Tradisional Herbal Ny. Djamilah Najmuddin Bandung

Epilepsi adalah penyakit saraf yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu kelainan saraf yang paling umum. Hal ini dibedakan dengan kejang berulang dengan intensitas, durasi, dan penampilan yang bervariasi. Mungkin menakutkan menyaksikan seseorang menderita kejang, namun memahami cara memberikan bantuan dengan cepat sangatlah penting. Kita akan membahas tentang epilepsi, jenis-jenisnya, penyebabnya, dan yang terpenting, cara memberikan pertolongan pertama saat kejang dalam tutorial mendetail ini.

Kejang dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari penurunan kesadaran singkat hingga kejang di seluruh tubuh. Kejang juga dapat bervariasi frekuensinya, ada yang hanya sesekali saja ada yang mengalaminya secara teratur.

Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. Trauma kepala menyebabkan kerusakan otak.
  2. Faktor asal genetik
  3. Tumor atau lesi di otak
  4. Infeksi seperti meningitis dan ensefalitis
  5. Gangguan perkembangan
  6. Stroke
  7. Masalah metabolisme
  8. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
  9. Dalam keadaan tertentu, faktornya tidak diketahui

Berbagai Jenis Kejang Epilepsi

  1. Kejang Fokal (Parsial): Kejang ini terjadi di area tertentu di otak dan dapat mempengaruhi kesadaran atau tidak. Kejang fokal diklasifikasikan lebih lanjut sebagai berikut:
    1. Kejang Fokal Sederhana: Seseorang tetap sadar selama kejang ini tetapi mungkin merasakan sensasi atau gerakan aneh di satu bagian tubuh. Ini mungkin melibatkan kedutan, mati rasa, atau rasa atau bau yang tidak biasa.
    2. Kejang Fokal Kompleks: Kejang fokal kompleks menyebabkan perubahan kesadaran. Mereka mungkin menunjukkan perilaku aneh seperti gerakan berulang, disorientasi, atau menatap ke luar angkasa.
  2. Kejang umum berdampak pada kedua belahan otak dan biasanya mengakibatkan hilangnya kesadaran. Kejang umum diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
  3. Kejang Tonik-Klonik (sebelumnya Grand Mal): Kejang ini dibedakan berdasarkan kekakuan tubuh (fase tonik) diikuti dengan gerakan menyentak berirama (fase klonik). Hilangnya kesadaran adalah hal biasa.
  4. Kejang Absen (sebelumnya Petit Mal): Kejang absensi bersifat sementara dan menyebabkan hilangnya kesadaran dalam waktu singkat. Mereka sering kali tidak diketahui karena orang tersebut mungkin tampak sedang melamun.
  5. Kejang atonik, sering dikenal sebagai “serangan jatuh”, disebabkan oleh penurunan tonus otot secara tiba-tiba, yang mengakibatkan seseorang pingsan tanpa peringatan.
  6. Kejang mioklonik ditandai dengan gerakan otot yang cepat dan menyentak yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh.
  7. Kejang Tonik: Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot dan dapat menyebabkan orang tersebut terjatuh.

Simak tentang Epilepsi lainnya disini

https://djamilah-najmuddin.com/category/epilepsi/

Kejang Epilepsi: Pertolongan Pertama

Mengetahui cara memberikan pertolongan pertama yang memadai ketika seseorang mengalami kejang sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Berikut tindakan spesifik yang harus diambil:

  1. Tetap Tenang: Sangat penting untuk tetap tenang selama kejang. Meskipun pengamatannya mungkin menjengkelkan, perlu diingat bahwa sebagian besar kejang tidak mengancam jiwa, dan kepanikan dapat memperburuk keadaan.
  2. Pastikan Keamanan: Secara perlahan arahkan individu menjauh dari benda atau keadaan yang berpotensi berbahaya, seperti benda tajam, tangga, atau jalan raya yang sibuk. Untuk membatasi bahaya cedera, bersihkan area tersebut.
  3. Untuk mencegah cedera kepala, letakkan bantal empuk, pakaian, atau tangan Anda di bawah kepala orang tersebut. Jangan mencoba mengendalikan atau menahan gerakan mereka.
  4. Beralih ke Samping: Jika memungkinkan, gulingkan orang tersebut secara perlahan ke samping. Hal ini mencegah tersedak air liur atau muntahan dan memungkinkan cairan apa pun di mulut mengalir.
  5. Waktu Kejang: Catat kapan kejang dimulai. Kejang yang berlangsung lebih dari lima menit atau terjadi secara berurutan mungkin memerlukan intervensi medis segera.
  6. Pertahankan kontak mata dengan orang tersebut selama kejang untuk memastikan keselamatan mereka. Jangan tinggalkan mereka.
  7. Yakinkan: Setelah kejang berakhir, berikan orang tersebut kepastian dan kenyamanan. Saat kesadarannya pulih, mereka mungkin merasa disorientasi atau bingung.
  8. Mencari Bantuan Medis: Jika ini adalah kejang pertama yang dialami orang tersebut, ia mengalami kesulitan bernapas, kejang berlangsung lebih dari lima menit, atau ia mengalami kejang berturut-turut, hubungi 911 atau segera dapatkan bantuan medis darurat.

Serangan epilepsi tidak dapat diprediksi, namun memahami cara merespons dengan pertolongan pertama yang memadai dapat membuat perbedaan besar bagi seseorang yang menderita epilepsi. Selama kejang, tetaplah mendidik, tenang, dan tekankan keselamatan dan kesejahteraan individu.

Anda dapat membantu memastikan pengalaman yang lebih aman dan nyaman bagi individu yang mengalami kejang dan orang lain di sekitarnya dengan mengikuti saran ekstensif berikut. Selain itu, jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi mengalami kejang berulang, temui dokter untuk mendiskusikan pilihan pengobatan dan menangani masalahnya dengan lebih baik. Pendidikan dan kesadaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita epilepsi.

apakah epilepsi harus minum obat seumur hidup,epilepsi di pagi hari,epilepsi apakah menular,epilepsi apakah bisa sembuh,epilepsi apakah penyakit keturunan,epilepsi apakah keturunan,epilepsi apakah berbahaya,epilepsi apakah penyakit bawaan,epilepsi apakah menurun,epilepsi apakah bisa sembuh total

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.